Jaminan Sosial di Indonesia Tergolong Rendah

Jaminan sosial untuk warga Indonesia tergolong masih rendah: tak lebih dari 30 persen. "Jaminan sosial itu dianggap bagus kalau di atas 50 persen," kata Kepala Biro SDM Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Abdul Latif Algaff di Hotel Verona Palace, Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/2).

"Jaminan sosial itu dianggap bagus, kalau diatas 50 persen," terang Kepala Biro SDM Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS), Abdul Latif Algaff, Hotel Verona Palace, Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/2).


Menurut Abdul, di Indonesia ada sekitar 30 juta pekerja di sektor informal--yang menjadi sasaran BPJS Ketenagakerjaan. Ironisnya, dari jumlah itu baru 30-40 persen yang terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.

BPJS Ketenagakerjaan bahkan belum menyentuh sama sekali pekerja sektor informal. Padahal, 70 persen tenaga kerja kebanyakan berasal dari sektor informal. "Sektor informal masih dalam proses untuk dapat bisa bergabung dengan BPJS ketenagakerjaan," kata Abdul.

BPJS Ketenagakerjaan menargetkan mengelola jaminan sosial  sampai Rp200 triliun pada 2014.  Angka itu berasal 17 juta penerima BPJS Ketenagakerjaan. Abdul mengatakan, ukuran pertama sukses BPJS Ketenagakerjaan adalah besarnya peserta.



Sumber : metronews.com