Ratusan karyawan pabrik Kusuma Mulya, Solo, melakukan aksi mogok
kerja mulai Rabu (11/12/2013). Hal ini mereka lakukan karena tuntutan
pengangkatan sebagai karyawan tetap bagi 95 karyawan tidak kunjung
dipenuhi oleh pemilik perusahaan.
Pimpinan Serikat Pekerja Kusuma Mulya, Pujiyanto mengatakan, para
karyawan yang saat ini masih menyandang status kontrak telah bekerja
minimal selama lima tahun. Selain itu, 95 orang karyawan kontrak
tersebut juga tidak didaftarkan sebagai peserta Jamsostek oleh pihak
perusahaan.
“Kami meminta pihak perusahaan untuk memenuhi tuntutan pengangkatan
sebagai karyawan tetap bagi 95 orang rekan kami. Selain itu, mereka juga
harus didaftarkan sebagai peserta Jamsostek karena sudah bekerja lama
di perusahaan ini,” ungkapnya.
Pujiyanto menambahkan, pihak serikat pekerja sebenarnya sudah
berupaya menemui pimpinan perusahaan, Rudi Indiarto. Namun, kata dia,
hingga saat ini yang bersangkutan tidak pernah datang ke pabrik, ketika
dihubungi via telepon juga tidak pernah diangkat.
Pujiyanto mengaku, karyawan akan tetap malakukan aksi mogok kerja
hingga ada kesepakatan dengan pihak perusahaan. Karyawan, lanjut dia,
akan menempuh jalur hukum apabila tuntutan tidak dipenuhi oleh pihak
perusahaan.
“Kami belum tahu batas waktu aksi yang kami lakukan. Yang jelas
sebelum ada jawaban dari pihak perusahaan, kami akan tetap melakukan
aksi mogok kerja,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Solo, Hudi
Wasisto, mengaku telah beberapakali menghubungi pimpinan pabrik. Namun,
hingga saat ini Hudi mengatakan upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Kami sebenarnya sudah berusaha menghubungi Pak Rudi selaku pimpinan
pabrik. Sampai sekarang kami hubungi lewat sambungan telepon tidak
pernah diangkat. Terkait hal ini, jika memang tidak ada jawaban dari
yang bersangkutan, kami akan menempuh jalur hukum,” terangnya.
Hudi mengatakan, pihak SPN Solo juga sudah berupaya menempuh langkah
mediasi melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transportasi
(Dinsosnakertrans) Solo. Namun. Kata dia, pihak pimpinan pabrik tidak
menghiraukan adanya upaya tersebut.
Di sisi lain, Rudi, hingga berita ini diturunkan, tidak bisa ditemui.
Ketika dihubungi melalui nomor ponselnya, juga tidak ada respons.
Sumber : solopos
No comments:
Post a Comment